EL-BAYAN.COM

Contact personal : 085646894988 buyah_by@telkom.net

Tentang Aku...

Aku BoE, Selamat datang di duniaku, Dunia BoE, Dunia penuh Ke-Isenk-an, bersiaplah menjadi orang yang perhatian pada segala ke-IsenK-an. BoE, Seorang pemimpi, mengharap sesuatu hanya dengan satu kata IsenK x 2. Selamat Beergabung.

Haiii...

Hai Pemirsa, salam kenal, salam perjumpaan, salam kasih sayang, salam persahabatan! Blog ini disediakan untuk anda yang hanya ingin iseng-iseng browsing internet tanpa tujuan tertentu, nah daripada buka yang jorok-jorok, malah yang melanggar pornografi dan pornoaksi, mendingan tongkrongin blog ini aja, Ok, COYYY!!!

Jogja....

Malam minggu, tanggal 2 January, dengan mengendarai travel dari Pare menuju satu kota yang selama ini menggugah rasa penasaranku, yaitu Yogyakarta. Perjalanan yang cukup santai, tenang dan nyaman aku lalui bersama sekitar 5 orang penumpang treval lainnya. Aku duduk di jok belakang mobil seorang diri sehingga aku bisa menikmati perjalanan dengan tak hanya duduk tegak tapi juga bisa berselonjor dan bahkan berbaring.

Sekitar +/- 6 jam perjalanan kami tempuh akhirnya sampai juga di Jogjakarta tepatnya di daerah Sapen, tempat kos temanku, meskipun sempat juga muter-muter untuk mencari alamat kos temanku itu.

Hari pertama

Hari pertama di Jogja adalah hari pertama aku kenal makanan yang namanya 'lotek', makanan sejenis pecel yakni berupa sayuran segar yang disirami sambal yang dicampur dengan kacang, biasanya dicampur dengan lontong. Sebenarnya 'lotek' ini lumayan enak, akan tetapi menjadi kurang begitu nikmat dikarenankan penyajiannya yang membuat aku menjadi risih. Memang warung yang menjadi tempat pertama kali aku sarapan di Jogja ini sebuah rumah kecil yang berfungsi ganda selain sebagai tempat tinggal juga berfungsi sebagai warung kecil yang jorok.

Masih pada hari pertama, tepatnya di malam hari. Ngopi.....!!! Warung kopi Cikal Bakal yang menjadi tujuan aku dan teman-temanku. Tempat ngopi yang bernuansa remang-remang dengan fasilitas TV cable with projector, wi-fi dan tempat yang nyaman dan akan lebih mengasyikkan sekali kalau bawa cewek. Sayang... aku masih jomblo... hehehe

Sambil menikmati secangkir cappucino kami menyaksikan pertandingan bola antara Manchester United dan Leeds United. Meski sebenarnya aku tak suka nonton bola, kali ini suasananya berbeda, bisa dibilang ini adalah kali pertama makhluk bernama 'Boe' suka nonton bola.

Hanya saja di tempat ini tak kutemui orang-orang seperti apa yang teman-temanku perna ceritakan, yakni orang-orang yang berpenampilan acak-acakan, sama sekali tidak, semuanya tampil rapi layaknya orang-orang elit (entah, elit beneran atau tidak... itu bukan urusanku, hehehe), dengan seorang gadis di sisinnya. Mungkin cuma aku saja yang berpenampilan layaknya orang gila, rambut gondrong acak-acakan serta muka yang sangat kusam, hmmm....

Hari Kedua

??? tak ada kegiatan di hari ini. Karena semalam begadang sampai larut malam maka hari ini kegiatanku adalah bertapa di atas kasur, alias TIDUR... entah sampai jam berapa aku tidur aku tak tahu, Sebab kamar kos temanku itu berada di pojok ruangan dan tak memiliki jendela menuju alam bebas, sehingga di dalam kamar itu aku tak dapat bedakan pagi, siang dan malam, semuanya sama... kecuali aku ke luar ruangan.

Ow... malam ini ternyata ada pertemuan teman-teman Bawean di warung kopi Blandongan. Aku dan temanku Muhyiddin menuju Blandongan sehabis shalat isya dengan berjalan kaki. Tak begitu jauh, sehingga kami dapat menempuhnya dengan berjalan kaki saja. Adventure kedua, Warung Kopi Blandongan.... Warung kopi inilah yang sering diceritakan oleh teman-temanku saat aku masih di Pare. Mereka bilang warung kopi ini begitu mengasyikkan dengan rasa kopi yang khas... tapi bagiku, biasa saja... tak begitu asik. Ada hal yang menggelitik pikiranku, yaitu semacam slogan di bawah tulisan BLANDONGAN pada sebuah banner : Selamatkan Anak Bangsa Dari Kekurangan Kopi.

Pertemuan dengan mahasiswa pun dihelat, dan aku berkenalan dengan sebagian. Sekitar pukul 23:00 kami bubar.

Hari ketiga

Masih sama dengan hari-hari sebelumnya, hari ini hanya diisi dengan kegiatan tidur, tidur, dan tidur. Tapi saat hari menjelang sore aku diajak oleh temanku Adi maen-maen ke kosnya dan kos beberapa teman. Dan yang pasti, setelah agak malam, sama seperti malam-malam sebelumnya, Ngopi... dan kali ini aku benar-benar suka dengan tempatnya. Warung kopi ini bernama MATO, warung kopi dengan suasana alam bebas. Kami bertiga duduk beralaskan karpet di bawah sebuah pohon, ngobrol ngalor-ngidul sambil sekali-sekali melirik cewek-cewek cantik yang juga begadang hingga larut malam. Jam menunjukkan pukul 02:00 dini hari, kami pun pulang....

Demikian, cerita yang dapat kuceritakan pada pembaca semua, hari-hari pertama di Jogja. Kesan pertamaku : kedatanganku ke kota ini hanya menambah angka pengangguran di Indonesia. Semoga untuk cerita selanjutnya tak seperti kali ini.


Sajak Secangkir kopi















Dan...
Terkadang... secangkir Kopi itu berpengaruh atas segalanya..

Bisa kau bayangkan berapa sajak dan puisi yang tercipta
Bisa kau bayangkan berapa dongeng, cerita, legenda, roman dan maha karya lainnya
Bisa kau bayangkan berapa persahabaan, persekawanan dan bahkan permusuhan

Bisa kau bayangkan ... ... ...

Semuanya tercipta bersama secangkir kopi

-boe-


Bill Gates Meninggal Dunia Dalam Sebuah Kecelakaan

Bill Gates meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Ia mendapatkan dirinya berada di sebuah tempat api penyucian (dosa). Tuhan berada di sana dan berkata, “Baiklah, Bill, Saya benar2x bingung dengan panggilan ini. Saya tidak begitu yakin, apakah saya harus mengirimkan kamu ke neraka atau ke surga. Karena saya lihat, kamu sudah membantu masyarakat dengan meletakkan komputer di setiap rumah hampir di seluruh dunia dan menciptakan Windows 95 yang sangat menakjubkan itu. Akan saya perbuat sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Khusus untuk kasus ini, saya akan memberikan kebebasan kepadamu untuk memutuskan di mana kamu ingin tinggal.”
Bill menjawab, “Baik, terima kasih Tuhan. Tapi apa bedanya antara surga dan neraka itu? Tuhan berkata, “Saya mengijinkan kamu untuk mengunjungi keduanya dahulu supaya kamu lebih mudah mengambil keputusan”. Bill : “Oke. Kalau begitu, saya coba melihat neraka dulu.”
Kemudian Bill pergi ke neraka. Ternyata ia melihat bahwa neraka merupakan tempat yang sangat indah, bersih dengan pantai pasir putihnya disertai air yang bening. Dan terdapat ribuan wanita cantik yang berlarian, berenang, bermain air, tertawa riang gembira. Matahari pun bersinar cerah dengan suasana yang sejuk dan nyaman, sempurna sekali. Bill tampak sangat senang. “Wow, luar biasa!!! Indah sekali di sana!!”, katanya kepada Tuhan, “Kalau neraka saja seperti itu, saya ingin sekali melihat surga!” “Baik,” kata Tuhan.
Segera mereka pergi ke surga untuk melihat suasana di sana. Bill melihat surga yang berada di tempat tinggi dengan diliputi awan2x. Berlaksa-laksa malaikat sedang bermain harpa dan bernyanyi. Dia merasa damai melihat suasana di surga tapi dia tidak tampak bergairah seperti ketika melihat neraka. Bill berpikir sejenak, dan akhirnya mengambil keputusan. “Hmm, saya pikir... saya akan betah tinggal di neraka, Tuhan.” Dia berkata kepada Tuhan. “Baiklah, kalau begitu,” jawab Tuhan, “Sesuai dengan keinginanmu.” Kemudian Bill Gates pergi dan tinggal di neraka.
Dua minggu kemudian, Tuhan ingin melihat keadaan sang Jutawan, Bill Gates, ini untuk memastikan keadaannya baik2x saja dan apa yang sedang dilakukan. Ketika Tuhan sampai di neraka, Ia menemukan Bill sedang berada di lorong yang gelap dan berteriak di tengah2x api yang menyala-nyala. Ia merasa terbakar dan tersiksa. “Bagaimana keadaanmu, Bill?”, Tuhan bertanya. Bill menjawab dengan suara yang berat, penuh penderitaan dan tak berpengharapan. “Sangat mengerikan, Tuhan. Ini tidak sama seperti apa yang saya lihat kemarin. Dimana pantai berpasir putih, wanita2x cantik yang dulu ada di sini itu?? Apa yang terjadi Tuhan??” Tuhan berkata, “Oh Itu kan hanya screen saver, Bill!”

SAJAK UNTUK MANUSIA

Damai...
Damai...
Damai...

Ayo,
Kita buang jauh-jauh
Nafsu mencari musuh
Nafsu bikin kisruh
Nafsu bikin rusuh
Demi kesatuan yang utuh

Ayo,
Kita berlomba
tanpa harus pakai senjata
Tanpa harus membakar bara
Demi keutuhan yang baka
Ayo,
Kita bernyanyi
Kita berpuisi
Kita Berkomprtisi
Tanpa harus sakiri hati